|
|
Tahap Mencapai Kehamilan yang Sehat
Bahagia sekali rasanya saat Anda mendengar kabar gembira dari
dokter yang mengatakan Anda tengah hamil. Namun ternyata, kehamilan bagi
sang Ibu tidaklah mudah. Ibu mengalami morning sickness yang biasa
terjadi di trimester pertama kehamilan, pembengkakan pada kaki dan wajah
(atau sering disebut moon face), hingga perubahan emosional.
Karena ini, Ibu yang tengah mengandung juga harus menjaga asupan gizi
makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pola makan dan gaya hidup sehat
dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat dalam rahim
Ibu.
Perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA
(Recommended Daily Allowance atau Asupan Harian yang Dianjurkan).
Dibandingkan Ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein
meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50% dan zat besi
200-300%. Bahan makanan yang dianjurkan harus meliputi enam kelompok
yaitu makanan yang mengandung protein (hewani & nabati), susu dan
olahannya, roti & biji-bijian, buah & sayuran yang kaya akan
vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, buah & sayuran lain.
Berikut adalah tahapan makanan yang harus Ibu perhatikan demi perkembangan janin yang sehat.
Kalori (energi)
Seorang wanita selama kehamilan
memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini digunakan untuk
pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan
yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk
proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan
kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan.
Tubuh Anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori
dibutuhkan Ibu hamil. Nilai ini dihitung berdasarkan kesetaraan dengan
protein dan lemak yang tertimbun untuk pertumbuhan janin dan keperluan
Ibu. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang telah
dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar
anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan Anda untuk
membantu menilai apakah Anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang
tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi
untuk membantu Anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
Berikut perhitungan penambahan berat badan yang ideal selama kehamilan trimester 2 dan 3.
IMT Total kenaikan berat badan yang disarankan
Kurus (IMT <18,5) 0,5 kg / minggu
Normal (IMT 18,5-22,9) 0,4 kg / minggu
Overweight (IMT 23-29,9) 0,3 kg / minggu
Obesitas (IMT >30) 0,2 kg / minggu
Bayi kembar 0,7 kg / minggu
Protein
Seorang Ibu hamil membutuhkan protein
lebih banyak selama kehamilan. Hal ini dikarenakan protein diperlukan
untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75
gram protein setiap harinya (sekitar 1,3 gram/kg BB/hari), lebih banyak
25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan
merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi
kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu,
keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga
bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian,
tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
Asam folat
Folat merupakan vitamin B yang
memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu
mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang.
Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur
(prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir
rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat
sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan.
Namun, Iibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat
disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi
asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus
jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami
yang mengandung folat.
Zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi
hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa
oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah
untuk menampung perubahan pada tubuh Ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika
kebutuhan zat besi tidak tercukupi, Iibu hamil akan mudah lelah dan
rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan
berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi Ibu
hamil yaitu sekitar 27 mg sehari (mengalami peningkatan 200-300% untuk
pembentukan plasenta dan sel-sel darah merah janin). Selain dari
suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan,
unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan
kacang-kacangan.
Zinc (zat seng)
Dari beberapa studi dilaporkan
bahwa Ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam makanannya
berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan
kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih
tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan
langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan
secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan,
polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi.
Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun Anda
dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika Anda
dalam kondisi yang kurang sehat.
Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari Ibunya
sekitar 25 sampai 30 mg sehari, paling banyak ketika trimester ketiga
kehamilan. Ibu dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan
gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan
sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan
kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan
diambil dari tulang Ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar
1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan di antaranya produk susu
seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber
kalsium yang baik.
Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin
tergantung dari asupan makanan Ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan
yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk
kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap
harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat
dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk,
strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga
membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting
dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta
pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A
dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning,
mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.
Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan
untuk dua orang (Ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan
tidak terkontrol. Yang penting adalah kandungan makanan dalam jumlah
yang cukup. Semoga kehamilan Anda berjalan lancar.