Kamis, 14 Februari 2013

Imunisasi Mencegah Penyakit Lebih Dini

Imunisasi Mencegah Penyakit Lebih Dini


Imunisasi bayi
           Imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu pada diri seseorang dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah antigen yang dapat bersifat aktif maupun inaktif yang berasal dari mikroorganisme ataupun racun yang dilemahkan. Pemberian vaksin bisa melalui injeksi ,misalnya vaksin BCG, DPT, DT, TT, Campak, dan Hepatitis B. Sedangkan yang diberikan secara oral yaitu vaksin polio. Pemberian vaksin secara dini dan rutin pada bayi dan balita diketahui mampu memunculkan kekebalan tubuh secara alamiah. Cara itu sangat efektif, mudah, dan murah untuk menangkal berbagai penyakit menular.
Difteri
Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak dalam tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau cipratan sewaktu si penderita batuk atau bersin. Toksin dari bakteri itu dapat merusak saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah hingga bisa menyebabkan kelainan pada organ tubuh yang penting, misalnya jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang anak-anak usia balita, padahal difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT.
Pertusis (Batuk Rejan)
Pertusis disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis yang bersarang di saluran pernafasan. Penyakit yang mudah menular tersebut digolongkan sebagai penyakit berat pada bayi. Pada balita, jarang menyebabkan kematian. Namun adanya batuk yang disertai nafas yang tersengal serta muntah-muntah dapat menimbulkan gangguan gizi pada anak, akibatnya pertumbuhannya akan terganggu. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi DPT.
Tetanus
Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri clostridium tetani yang terdapat dimana-mana, misalnya di tanah, kotoran hewan, debu dan lain sebagainya. Bakteri tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang tercemar oleh kotoran. Di dalam luka itu, bakteri akan berkembang biak dan membentuk toksin yang menyerang saraf. Gejala awal berupa ketegangan pada otot rahang dan leher yang dalam beberapa hari dapat berubah menjadi kejang otot disertai kesulitan menelan, gelisah dan mudah terangsang oleh suara, sentuhan, sinar dan sebagainya. Penyakit tetanus dapat dicegah dengan imunisasi DPT/DT pada usia bayi. Selain itu, wanita yang tengah hamil juga perlu diberikan imunisasi dengan vaksin TT (Tetanus Toksoid) untuk melindungi bayinya dari tetanus ketika lahir.

Label: